BAB I. PENDAHULUAN
(TEORI DASAR TENTANG KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI)
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau
‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita
berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”. Atau dengan
ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan
atau sikap kita dengan partisipan lainnya.
Menurut
Wiryanto, Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi.
Definisi fungsional Komunikasi Organisasi :
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai
pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan
bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit
komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan
berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi organisasi terjadi kapan pun, setidak-tidaknya
satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan
suatu pertunjukkan. Karena fokusnya adalah komunikasi di antara anggota-anggota
suatu organisasi. Analisa komunikasi organisasi menyangkut penelaahan atas
banyak transaksi yang terjadi secara simultan.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi :
- Fungsi
Informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan
informasi (information-processing system)
- Fungsi
Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku dalam suatu organisasi.
- Fungsi
Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan
tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.
- Fungsi
Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.
Unsur-unsur Komunikasi :
- Komunikator
: orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan
- Komunikan
: Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator
- Saluran,
Media, channel : merupakan jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator
kepada komunikan dan sebaliknya.
BAB II. ISI
(PEMBAHASAN / CONTOH KASUS)
Proses Komunikasi Organisasi
1. Komunikasi Internal
Pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan
dalam suatu perusahaan dalam sruktur lengkap yang khas disertai pertukaran
gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan
berjalan. Dua dimensi komunikasi internal:
1. Komunikasi vertikal, yaitu
komunikasi dari pimpinan ke staf dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal
balik.
2. Komunikasi horizontal yaitu
komunikasi mendatar antara anggota staf dengan anggota staf. Berlangsung tidak
formal.
3. Komunikasi diagonal yaitu
komuniasi antara pimpinan.
2. Komunikasi eksternal
Komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar
organisasi. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif
atau bisa juga komunikasi dari khlayak kepada organisasi.
Contoh Kasus :
Pengaruh komunikasi dalam organisasi terhadap kinerja
karyawan melalui kepuasan kerja (studi kasus pada karyawan bagian produksi
Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung).
Komunikasi dalam organisasi, kepuasan kerja, kinerja. Dewasa
ini telah banyak organisasi yang berdiri dan berkembang sukses baik dalam skala
kecil maupun besar.
Organisasi sendiri merupakan suatu alat dimana orang-orang
mempersatukan kecakapan dan usaha mereka untuk mencapai tujuan bersama. Sering
dijumpai bahwa karyawan kurang terpuaskan hatinya dalam melaksanakan tugasnya
karena informasi mengenai prosedur kerja yang disampaikan pimpinan kurang
dapat dipahami. Sehingga karyawan cenderung merasa khawatir, segan, dan takut
dalam melaksanakan tugasnya.
Dengan adanya perasaan-perasaan tersebut dalam melaksanakan
tugas mengakibatkan kinerja karyawan menjadi menurun. Salah satu jalan
mengatasi semua ini adalah dengan saluran komunikasi. Studi kasus ini
bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam tentang komunikasi dalam organisasi
yang ada di Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung guna meningkatkan kinerja
karyawan melalui kepuasan kerja.
Berdasarkan wacana diatas disarankan antara atasan dengan
bawahan pada Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung lebih sering meningkatkan
koordinasi (mengadakan sharing) sehingga setiap kegiatan akan berjalan dengan
baik karena dapat mengerti perasaan karyawan mulai dari masalah pekerjaan,
rekan sekerja, sampai masalah kesesuaian upah, secara periodik para
atasan (direktur, manager, kepala bagian) lebih sering terjun langsung ke
lapangan sehingga dapat meningkatkan kepuasan dan kinerja, pimpinan
memperhatikan keluhan-keluhan dari para karyawan.
BAB III. PENUTUP
(Kesimpulan)
Pada dasarnya komunikasi sangat diperlukan didalam kehidupan
sehari-hari dalam aspek apapun, baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau
dalam kehidupan sehari-hari, dalam kegiatan berorganisasi, komunikasi
diperlukan dengan tujuan agar sebuah system atau komunikasi yang ada bisa
terjalin dengan sempurna dan lebih baik.
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian
pesan/informasi diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan
seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga
memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah
diterima.
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia adalah
makhluk social yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dalam
berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan seseorang
tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses kita juga harus ingat bahwa terdapat
banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan
orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada
dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan nonverbal, komunikasi verbal atau
tertulis dan komunikasi nonverbal atau bahasa (gerak tubuh). Komunikasi dua
arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik.
Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan timbal balik antara pemberi
informasi serta penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yang
mutualisme antara keduanya.