The Console
Berbeda dengan konsep
futuristik yang selama ini lebih ditekankan pada bentuk yang lebih melengkung
dan oval, XBOX One justru hadir dengan bentuk bulky penuh dengan sudut keras
yang terlihat tajam. Dengan warna hitam elegan yang menyelimutinya, konsol ini
memang tidak mengusung fitur yang terlihat mewah secara kasat mata. Lantas
kemampuan seperti apa yang diusungnya? Berbeda dengan perang di generasi
sebelumnya, XBOX One hadir dengan kekuatan yang tidak banyak berbeda dengan
Playstation 4 di sisi spesifikasi. Microsoft membocorkan beberapa di antaranya.
Prosessor: 8-core x86
CPU
GPU: AMD-powered
(tanpa detail lebih lanjut)
RAM: 8 GB
Storage: 500GB HDD
Optical Drive: Blu-ray
HDMI: In dan Out
Ports: USB 3.0,
802.11n, Direct Connect
Backward Compatibility:
No
The Controller
Disebut dan diakui
sebagai salah satu kontroler paling ergonomis yang pernah mampir di industri
game tidak lantas membuat Microsoft berhenti berinovasi dengan kontroler
next-gen milik XBOX One ini. Dengan tetap mempertahankan bentuk awal yang
digemari oleh para gamer ini, Microsoft mengakui telah menambahkan kurang lebih
40 jenis perbaikan untuk memastikan kontroler ini dapat bekerja jauh lebih
maksimal, dari membentuk kembali directional pad yang selama ini dipermasalahkan,
hingga posisi letak baterai untuk skema wireless yang tidak akan mengganggu
kenyamanan bermain.
Salah satu inovasi
terbaik yang disuntikkan Microsoft ke dalam kontroler ini adalah kehadiran
sensor magnetic di setiap bagian trigger yang ada. Selain memberikan feedback
yang lebih sensitif, Anda juga dapat merasakan sedikit respon fisik untuk
setiap aksi yang tengah terjadi di layar. Sisi analog kini juga diperkaya
dengan tekstur lapisan yang untuk memastikan gamer dapat menggunakannya dengan
lebih nyaman dan presisi dengan grip yang lebih baik. Microsoft juga sudah
melakukan uji coba ketahanan terhadap kontroler terbaru ini, menjadikannya
salah satu kontroler dengan daya tahan terbaik di industri game saat ini.
Berita buruknya? XBOX One tidak akan mendukung penggunaan kontroler lawas dari
XBOX 360.
The Features
Apalah arti sebuah
konsol generasi terbaru jika ia tidak mampu menawarkan fitur-fitur baru menarik
dan inovatif, sesuatu yang tentu saja dipikirkan oleh Microsoft untuk proyek
XBOX One-nya ini. Namun berbeda dengan kebijakan Sony Playstation 4 yang lebih
menekankan pada usaha untuk menciptakan pengalaman sosial dari setiap game yang
dimainkan, XBOX One justru lebih cenderung jatuh pada usaha untuk menjadikan
XBOX One sebagai sebuah produk multimedia terintegrasi yang memungkinkan gamer
untuk melakukan segudang hal. Dan tentu saja Kinect, Microsoft tidak mungkin
akan melupakan fungsi yang satu ini begitu saja:
- Kinect 2.0. Hadir
sebagai salah satu teknologi motion sensor paling canggih di industri game saat
ini, Microsoft telah menyempurnakan Kinect dan menjadikannya sebagai salah satu
nilai jual yang tidak dapat terpisahkan dari XBOX One. Diklaim lebih presisi
dan intutif, fungsi voice dan gesture dari Kinect akan memainkan peranan yang
lebih besar. Mampu mendeteksi dan menghasilkan video dalam kualitas 1080p,
Kinect terbaru ini kini dapat digunakan untuk ruang yang lebih kecil. Tidak
hanya sekedar gerak tubuh, keakuratan perangkat keras terbaru ini bahkan mampu
membaca gerak mata untuk sekedar mengetahui apakah gamer tengah terlibat dalam
aktivitas gaming atau tidak.
- DRM. XBOX One memang
tidak membutuhkan koneksi internet secara konsisten untuk dihidupkan atau
dimainkan, namun sebuah fakta menarik baru saja meluncur dari mulut Microsoft
sendiri. Percaya atau tidak, platform ini ternyata membutuhkan koneksi internet
setidaknya satu kali untuk setiap 24 jam untuk terus berfungsi. Layaknya sebuah
sistem DRM, ketika pemeriksaan ini tidak berhasil dilakukan, XBOX One akan
secara otomatis berhenti bekerja.
- TV. TV,TV,dan TV, ini
tampaknya menjadi fokus presentasi yang dilakukan Microsoft untuk XBOX One ini.
Memosisikannya sebagai sebuah kotak multimedia terintegrasi, fungsi televisi
tampaknya akan menjadi salah satu nilai jual utama XBOX generasi terbaru ini
dan menjadi alasan port HDMI-in disertakan di dalamnya. Anda bisa melakukan
navigasi dan menikmati acara-acara televisi favorit Anda melalui platform ini.
Tidak hanya itu saja, home screen yang dapat dipersonalisasi juga akan
menyediakan informasi instan seperti game dan video favorit teman XBOX Live
Anda, hingga konten yang tengah menjadi tren.
Aktivitasi Game dan
Instalasi. Seperti layaknya konsep Online Pass yang sempat didengungkan oleh EA
di masa lalu, XBOX One juga tampaknya menyuntikkan hal yang sama. Setiap game
XBOX One HARUS diinstalasi ke dalam harddrive dan diaktifkan dengan menggunakan
kode sekali pakai yang disertakan di dalamnya. Setelah diaktifkan, game akan terhubung
secara otomatis dengan XBOX Live sebelum dapat dimainkan. Sama seperti sistem
Steam, Anda juga dapat menginstalasi dan menggunakan akun Anda untuk memainkan
game tersebut di XBOX One yang lain ketika dibutuhkan.
Sumber :