Pendekatan French dan raven
Pendekatan
ini mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh,dan pengaruh berdasarkan
pada perubahan psikholog. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh
seseorang dalam organisasi terhadap orang lain, sedang kekuasaan merupakan
pengaruh laten. French dan rovenmengidentifikasikan lima sumber atau basis
kekuasaan yaitu:
1) Reward Power
Tipe
kekuasaan ini memusatkan perhatian pada kemampuan untuk memberi ganjaran atau
imbalan atas pekerjaan atau tugas yang dilakukan orang lain. Kekuasaan ini akan
terwujud melalui suatu kejadian atau situasi yang memungkinkan orang lain
menemukan kepuasan. Dalam deskripsi konkrit adalah ‘jika anda dapat menjamin
atau memberi kepastian gaji atau jabatan saya meningkat, anda dapat menggunkan reward
power anda kepada saya’. Pernyataan ini mengandung makna, bahwa seseorang
dapat melalukan reward power karena ia mampu memberi kepuasan kepada
orang lain.
2) Coercive Power
Kekuasaan
yang bertipe paksaan ini, lebih memusatkan pandangan kemampuan untuk memberi
hukuman kepada orang lain. Tipe koersif ini berlaku jika bawahan merasakan
bahwa atasannya yang mempunyai ‘lisensi’ untuk menghukum dengan tugas-tugas
yang sulit, mencaci maki sampai kekuasaannya memotong gaji karyawan. Menurut
David Lawless, jika tipe kekuasaan yang poersif ini terlalu banyak digunakan
akan membawa kemungkinan bawahan melakukan tindakan balas dendam atas perlakuan
atau hukuman yang dirasakannya tidak adil, bahkan sangat mungkin bawahan atau
karyawan akan meninggalkan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
3) Referent Power
Tipe
kekuasaan ini didasarkan pada satu hubungan ‘kesukaan’ atau liking, dalam arti
ketika seseorang mengidentifikasi orang lain yang mempunyai kualitas atau
persyaratan seperti yang diinginkannya. Dalam uraian yang lebih konkrit,
seorang pimpinan akan mempunyai referensi terhadap para bawahannya yang mampu
melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan
atasannya.
4) Expert Power
Kekuasaan
yang berdasar pada keahlian ini, memfokuskan diripada suatu keyakinan bahwa
seseorang yang mempunyai kekuasaan, pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian
dan informasi yang lebih banyak dalam suatu persoalan. Seorang atasan akan
dianggap memiliki expert power tentang pemecahan suatu persoalan
tertentu, kalau bawahannya selalu berkonsultasi dengan pimpinan tersebut dan
menerima jalan pemecahan yang diberikan pimpinan. Inilah indikasi dari
munculnya expert power.
5) Legitimate Power
Kekuasaan
yang sah adalah kekuasaan yang sebenarnya (actual power), ketika seseorang
melalui suatu persetujuan dan kesepakatan diberi hak untuk mengatur dan
menentukan perilaku orang lain dalam suatu organisasi. Tipe kekuasaan ini
bersandar pada struktur social suatu organisasi, dan terutama pada nilai-nilai
cultural. Dalam contoh yang nyata, jika seseorang dianggap lebih tua, memiliki
senioritas dalam organisasi, maka orang lain setuju untuk mengizinkan orang
tersebut melaksanakan kekuasaan yang sudah dilegitimasi tersebut.
Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara berbagai alternatif.
Konsep Pengambilan
Keputusan
-
Identifikasi
dan diagnosis masalah
-
Pengumpulan
dan analisis data yang relevan
-
Pengembangan
& evaluasi alternatif
-
Pemilihan
alternatif terbaik
-
Implementasi
keputusan & evaluasi terhadap hasil – hasil
a. Tipe –Tipe Keputusan Manajemen
-
Keputusan-keputusan
perseorangan dan strategi
-
Kepusan-keputusan
pribadi & strategi
-
Keputusan-keputusan
dasar & rutin
a. Model-model Pengambilan Keputusan
-
Relationalitas
Keputusan
-
Model-
model perilaku pengambilan keputusan
b. Teknik Pengambilan Keputusan
-
Teknik
– teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
-
Teknik
– teknik Partisipatif
-
Teknik
– teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar